Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78 pada hari Rabu, 17 Agustus 2023, ada banyak kegiatan, selain upacara, yang dilakukan masyarakat dalam rangka ikut memperingati dan memeriahkan momen-momen hari kemerdekaan tersebut. Selain bertujuan untuk memperingati hari lahirnya kemerdekaan, berbagai kegiatan itu juga dilakukan dalam rangka memupuk keakraban, rasa persaudaraan dan persatuan sebagai sesama warga negara.

Pada momentum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78 tahun ini, MAN 4 Kebumen  sejak hari Selasa (15/08) menyelenggarakan berbagai macam perlombaan permainan tradisional seperti permainan Sulamanda, Bentengan, hingga ‘Pecah Air’. Berbagai jenis perlombaan permainan tradisional yang dilaksanakan di halaman madrasah itu diikuti oleh semua siswa-siswi MAN 4 Kebumen, mulai dari kelas X hingga kelas XII.

Menurut Kepala MAN 4 Kebumen, Drs. Suratno, M.Pd.I, berbagai permainan tradisional yang dilombakan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan itu memiliki tujuan yang sangat baik. Sebab, selain ikut memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia, perlombaan itu juga bertujuan memperkenalkan kembali berbagai jenis permainan tradisional yang sudah mulai banyak dilupakan oleh generasi sekarang.

“Negara kita kaya akan budaya dan tradisi. Nilai-nilai kebudayaan luhur yang dimiliki bangsa ini, oleh nenek moyang kita diajarkan kepada generasi penerus mereka melalui berbagai macam permainan tradisional. Jadi, kalau sekarang kita mengenal konsep bermain dan belajar, maka konsep itu sesungguhnya sudah dikenal dan diterapkan oleh nenek moyang kita dulu lewat berbagai jenis permainan tradisional yang saat ini kita lombakan,” kata Suratno.

Sementara Waka Kesiswaan MAN 4 Kebumen, Asmara Wijaya, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa permainan tradisional yang dilombakan itu memiliki tujuan yang sangat lengkap. Menurut Wijaya, perlombaan tradisional ini secara tidak langsung mengajarkan kita kebersamaan, gotong royong, mengasah insting, konsentrasi, sportifitas, dan semangat pantang menyerah.

“Dan yang paling penting kita ini nguri-uri budaya leluhur kita melalui permainan tradisional. Ini juga momennya sangat tepat, dengan HUT kita perkuat rasa nasionalisme kita, sementara lewat permainan tradisional, kita juga menjaga nilai-nilai warisan budaya leluhur bangsa ini,” demikian ungkap Wijaya. (C’Rose).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *