Situasi pandemi Covid-19 sepertinya memang bukan halangan untuk mengukir prestasi. Di saat sebagian orang kehilangan produktivitas mereka akibat pandemi, namun sebagian yang lain justru tetap berusaha bangkit di antara berbagai kepungan ketidakmenentuan akibat Covid-19. Setidaknya itulah yang ditunjukkan oleh beberapa siswa-siswi MAN 4 Kebumen di mana pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021 berhasil meraih penghargaan dalam ajang International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) 2021 di Taheran, Iran.

Penghargaan internasional ini tercatat bukan yang pertama bagi MAN 4 Kebumen. Sebab pada bulan April 2021, MAN 4 Kebumen juga meraih penghargaan dalam ajang Malaysia Internasional Young Scientists Conference and Exhibition (MYSCE) 2021. Dalam ajang IAYSF ini, sebanyak 10 orang pelajar yang terbagi dalam dua kelompok KIR (Karya Ilmiah Remaja) MAN 4 Kebumen berhasil meraih silver award untuk riset mereka di bidang biologi dan sosial humaniora.

Nada Aristawidya Putri, Khanifah, Maura Ros Valentina, Sulastri, Insan Safitri merupakan nama-nama siswi yang melakukan riset kulit bawang dan biji bengkoang sebagai bahan pembasmi hama. Mereka tergabung dalam Tim KIR Biologi. Sementara Anggi Oktavia, Nderek Beliau, Indra Rasya Kurniawan, Zirlyfera Putri dan Nur Indah Komala yang tergabung dalam Tim KIR Sosial Humaniora meneliti problem regenerasi petani di Kecamatan Sempor.

Kepala MAN 4 Kebumen, H. Muhamad Siswanto, M.Pd.I, mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi internasional tersebut. Menurutnya, prestasi yang diraih anak didiknya itu memiliki dua arti penting bagi perkembangan MAN 4 Kebumen. “Prestasi internasional ini merupakan yang kedua di MAN 4 Kebumen dan ini meneguhkan jati diri kita sebagai madrasah yang sudah mulai go internasional. Yang paling penting, dalam prestasi internasional kali ini MAN 4 Kebumen menunjukkan eksistensinya sebagai madrasah yang menerapkan sikap moderasi beragama karena ikut kejuaraan di negeri para mullah yang notabene Syiah.”

Lebih jauh menurut Pak Sis, begitu ia biasa dipanggil, keikutsertaan anak-anak MAN 4 Kebumen di ajang IAYSF tersebut secara tidak langsung juga mengenalkan negara Iran kepada para pelajar di mana ideologi warganya berbeda dengan ideologi masyarakat Indonesia pada umumnya. “Karena itu, harapan saya ke depan, semoga MAN 4 Kebumen terus meraih prestasinya di tingkat dunia sehingga menjadi madrasah yang mandiri dan berprestasi, sebagaimana tagline Kementerian Agama,” ungkapnya.

Teguh Yulianto, S.Pd, selaku ketua Laboratorium Biologi MAN 4 Kebumen mengatakan bahwa dalam kompetisi IAYSF ini, ada dua penelitian yang dilakukan pelajar MAN 4 Kebumen. “Di even ini kami meneliti kulit bawang merah dan biji bengkoang. Selama ini dua bahan itu dianggap tidak berguna. Tapi setelah kami teliti, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembasmi hama, khususnya hama kutu kebul.”

Selain meneliti kulit bawang dan biji bengkoang, riset yang juga diikuti pelajar MAN 4 Kebumen dalam ajang IAYSF adalah dalam bidang sosial humaniora. Mufita Wafiana, S.Pd sebagai pembina KIR bidang sosial humaniora menjelaskan bahwa riset yang ia lakukan tentang problem regenarasi petani di Kecamatan Sempor. “Ini menarik. Masa pandemi Covid-19 banyak terjadi PHK dan pengangguran. Beberapa orang yang awalnya kerja merantau ke kota-kota besar banyak yang pulang kampung. Harusnya mereka kembali ikut bertani karena kebanyakan mereka berasal dari keluarga petani. Tapi yang terjadi malah tidak begitu. Kebanyakan mereka enggan kalau harus kembali bertani. Problem inilah yang kami teliti dan alhamdulillah kami mendapatkan penghargaan silver,” kata Wafiana.

Atas penghargaan internasional tersebut, MAN 4 Kebumen saat ini sudah berada dalam jajaran Madrasah Aliyah yang diperhitungkan di Kebumen. Apalagi, menurut Indra Yunan Yunianto, S.Pd., M.Pd selaku Waka Kurikulum MAN 4 Kebumen, sejak  September 2021, MAN 4 Kebumen menempati peringkat ke-5 se Jawa Tengah dalam hal pencapaian prestasi sekolah tingkat Aliyah. “Sampai dengan bulan ini, Oktober 2021, MAN 4 Kebumen sudah mendapatkan lebih dari 200-an prestasi pada beberapa even kompetisi, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional,” tukas Indra (@Pa2Rose).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *