Suasana haru dan khidmat tampak menyelimuti seantero lapangan MAN 4 Kebumen tempat berlangsungnya upacara Hari Guru Nasional pada hari Kamis, 25 November 2021. Pelaksanaan upacara Hari Guru Nasional tahun ini diikuti oleh semua guru, pegawai, siswa-siswi MAN. Selain itu, ikut terlibat juga beberapa mahasiswa-mahasiswi IAINU Kebumen yang sedang melaksanakan PPL di MAN 4 Kebumen.

Keharuan semakin terasa pada saat Farhan Reza Kusuma menyerahkan karangan bunga dan cenderamata yang diterima langsung oleh Kepala MAN 4 Kebumen. Dalam momentum tersebut, Farhan yang sebelumnya tampak gagah ketika memimpin upacara terlihat tidak dapat menyembunyikan perasaannya, apalagi saat menyalami dan memberikan pelukan penghormatan kepada Kepala MAN 4 Kebumen.

Kepala MAN 4 Kebumen, Bapak H. Muhamad Siswanto, M.Pd.I yang bertindak sebagai pembina upacara dalam sambutannya menjelaskan bahwa Hari Guru Nasional memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Menurutnya, Hari Guru dapat dilacak pada masa kolonial Belanda ketika masih menjajah Indonesia di mana pada masa itu sudah dikenal istilah Persatuan Guru Hindia Belanda yang kemudian pada tahun 1932 berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

“Perubahan nama ini merisaukan pemerintah Belanda. Sebab dengan berubahnya Persatuan Guru Hindia Belanda ke Persatuan Guru Indonesia ini secara tidak langsung memperlihatkan semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh para guru. Namun ketika Jepang masuk Indonesia, PGI dibekukan dan kemudian pada tanggal 24-25 November 1945, beberapa bulan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, para guru mengadakan pertemuan di Surakarta untuk membahas peranan penting seorang guru dalam kemerdekaan Republik Indonesia sehingga diputuskanlah bahwa tanggal 25 November sebagai Hari Guru,” demikian ungkap Bapak Siswanto.

Selain itu, Bapak Siswanto juga menegaskan bahwa peringatan Hari Guru Nasional ini bagi para guru harus menjadi momentum untuk introspeksi atau muhasabah. Guru harus kembali menyadari bahwa mereka memiliki tugas penting tidak hanya untuk menyampaikan ilmu dan keterampilan, melainkan juga menyampaikan nilai-nilai moral dan sikap kepada anak didiknya.

“Bahkan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam kitab Ta’límu al-Muta’allim, guru ditempatkan pada posisi yang sangat terhormat karena mereka punya kewajiban untuk transfer of spiritual. Inilah yang membedakan tradisi keilmuan dalam Islam dengan Barat yang hanya mengenal tiga istilah transfer of knowlidge, transfer of skil, transfer of afective. Sementara dalam Islam, selain mengenal tiga istilah tersebut juga mengenal istilah transfer of spiritual.”

Di akhir sambutannya, Kepala MAN 4 Kebumen berharap agar dengan diperingatinya Hari Guru Nasional ini para guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada murid. Sebaliknya para murid juga harus meningkatkan kinerjanya dengan cara tekun belajar dan menghargai serta menghormati jasa-jasa para gurunya. Sebab keberkahan ilmu seorang murid dipengaruhi antara lain oleh doa dan keikhlasan guru-gurunya. (@PapiRose).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *