Sony Gunawan (2013) dalam Behind the Great Corporate Disaster mengutip salah satu prinsip hidup para jenderal Jepang klasik yang dikenal dengan istilah ‘Shoguns Ways” menuliskan bahwa sikap arogan merupakan penghancur dalam sebuah perusahaan. Bahkan sikap ini dikatakan sangat begitu berbahaya justru karena keberadaannya tidak dikenali sebagai sebuah bahaya meskipun sebenarnya merupakan ancaman paling mematikan bagi keberlangsungan perusahaan di masa depan.

Tetapi bukan hanya dunia perusahaan yang akan hancur oleh adanya sikap arogan seperti itu. Sebuah organisasi cepat atau lambat juga akan hancur apabila di dalamnya terdapat arogansi yang ditandai antara lain dengan adanya status quo (keadaan tetap, tak ada perubahan sama sekali).

Karena dinilai sebagai sebuah ancaman, maka diperlukan adanya regenerasi agar sebuah organisasi bisa tetap berlangsung hingga di masa depan. Regenerasi dalam organisasi merupakan sebuah keniscayaan. Selain bertujuan menjaga keberlangsungan organisasi itu sendiri, proses regenerasi juga merupakan upaya memunculkan inovasi dalam organisasi dengan hadirnya orang-orang baru, tenaga baru dan pikiran baru.

Pesan-pesan inilah yang diharapkan dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) organisasi Pramuka dan Palang Merah Indonesia (PMI) MAN 4 Kebumen pada Jum’at, 26 November 2021. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala MAN 4 Kebumen, Bapak H. Muhamad Siswanto, M.Pd.I yang sekaligus bertindak sebagai pembina upacara.

Dalam sambutannya, Bapak Siswanto menyampaikan rasa terima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pengurus Pramuka dan PMI yang sudah purna tugas. “Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan oleh pengurus Pramuka dan PMI yang lama menjadi amal salih dan mendapatkan pahala dan ridha Allah Swt. Dan bagi yang baru dilantik dan diserahi jabatan kepengurusan ini, saya ucapkan selamat bekerja. Jalankan tugas kalian dengan penuh tanggung jawab yang tujuan akhirnya tidak lain nanti mengharumkan nama MAN 4 Kebumen.”

Pada kesempatan itu, Bapak Siswanto juga menguraikan pentingnya berorganisasi bagi anak-anak MAN 4 Kebumen. Menurutnya, organisasi itu akan membentuk pribadi yang tangguh, pribadi yang bertanggung jawab, saling membantu dan menghormati satu sama lain. Nilai-nilai itulah yang menurut Bapak Siswanto akan sangat diperlukan oleh para siswa-siswi MAN 4 Kebumen nantinya setelah lulus dari sekolah.

Di akhir-akhir sambutannya, Kepala MAN 4 itu juga menyampaikan tiga isu besar yang saat ini menghantui dunia pendidikan. “Saat ini dunia pendidikan sedang menghadapi tiga isu besar, yaitu sikap intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan. Karena itulah kalian perlu mengikuti organisasi karena di dalamnya kalian diajarkan bagaimana bekerjasama, saling melindungi, saling menghargai dan menghormati. Saya tidak akan mentoleransi jika ada tindakan-tindakan yang menjurus pada sikap-sikap intoleran, kekerasan seksual dan perundungan,” demikian ungkap Bapak Siswanto.

Sementara itu, Fina Rahmawati sebagai anggota PMI angkatan 36 yang sudah selesai masa kepengurusannya tahun ini berharap agar generasi penerusnya bisa amanah menerima tanggung jawab mereka di PMI. “Semoga adik-adik kami bisa amanah, bertanggung jawab serta dapat mengharumkan nama MAN 4 Kebumen lewat PMI. Harapan saya, semoga MAN 4 Kebumen ke depan semakin maju dan sukses. Termasuk juga organisasi PMI dan Pramuka ini tentunya.”

Memasuki penghujung acara, dalam serah terima jabatan itu siswa-siswi yang baru menerima amanah jabatan dari para seniornya melakukan sesi foto bersama yang dilanjutkan dengan acara ramah tamah dengan sesama para siswa, pembina dan sebagian guru yang ikut memantau secara langsung proses serah terima jabatan. Selamat berjuang adik-adik Pramuka dan PMI. Semoga dengan kepengurusan yang baru ini kalian dapat membawa bendera MAN 4 Kebumen semakin berkibar menebar manfaat. Aminn (@PapiRose).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *