Oleh: Budi Purwanto, S.Pd*

Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya bagi siswa MAN 4 Kebumen pada dasarnya sama dengan pembelajaran bagi siswa di sekolah-sekolah lain pada umumnya. Artinya, siswa diharapkan mampu menguasai kecakapan dan kemampuan berbahasa Indonesia yang meliputi empat keterampilan berbahasa yakni menyimak, menulis, berbicara dan membaca. Walaupun begitu, siswa MAN 4 Kebumen diharapkan lebih memiliki keterampilan untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang lebih komunikatif agar mereka lebih siap pada saat bersosialisasi dengan masyarakat.

Bahasa Indonesia mulai diberikan sejak siswa belajar di sekolah dasar. Namun yang sering ditemui, para siswa cenderung pasif berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia walaupun mereka sudah duduk di bangku sekolah atas. Hal ini tentunya akan merugikan bagi siswa-siswi MAN 4 Kebumen sendiri karena keahlian dalam berbahasa Indonesia menjadi salah satu tolak ukur penilaian kualitas diri seseorang ketika berbicara dengan orang lain.

Nilai sikap siswa tentu akan lebih tinggi saat siswa tersebut bisa menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Menurut Ladouse, berbicara merupakan suatu aktifitas untuk menjelaskan sesuatu pada situasi tertentu ataupun aktifitas untuk melaporkan sesuatu (Nunan, 1991: 23). Khusus di MAN 4 Kebumen, para siswa, terutama siswa kelas X, cenderung pasif ketika mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Fakta ini tentu saja perlu mendapatkan perhatian bersama, bukan hanya sekadar guru bahasa Indonesia saja.

Ketika guru menanyakan tentang pandangan umum bagaimana pengajaran bahasa Indonesia selama ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar siswa mempunyai pendapat yang sama. Pada intinya mereka senang belajar bahasa Indonesia karena menarik, tetapi mereka merasa kurang percaya diri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Mereka khawatir melakukan kesalahan dan ditertawakan teman-temannya. Mereka merasa kurang menguasai kosakata tata bahasa dan juga tidak yakin dalam pengucapan kata-kata dalam bahasa Indonesia.

Karena terbiasa diam dan pasif, para siswa tidak terbiasa mengungkapkan ide-idenya secara lisan. Akibatnya mereka akan sulit dan tidak percaya diri untuk tampil karena takut akan kehabisan ide atau lupa apa yang akan mereka sampaikan. Meskipun guru sudah sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, namun kebanyakan siswa masih banyak yang kurang memperhatikan etika dan estetika berbahasa.

Maka penting bagi setiap guru untuk selalu memberikan rangsangan ke siswa agar mereka termotivasi untuk berbicara dalam bahasa Indonesia. Guru juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang menarik bagi siswa agar mereka mau dan mampu untuk berkomunikasi aktif. Kurangnya pengalaman, sumber belajar dan juga media belajar yang cocok diterapkan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa membuat mereka cenderung pasif di kelas. Terlebih bila siswa masih menerapkan model mendengarkan ceramah guru dan kegiatan belajar lain yang semuanya terpusat pada guru.

Dalam hal ini, tugas guru sangatlah penting untuk selalu memotivasi para siswa agar mau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Guru harus bisa meyakinkan siswa agar tidak perlu merasa takut dan ragu bila berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Siswa juga perlu menyadari bahwa jika mereka mau belajar dengan sungguh-ungguh, rajin mengerjakan soal dan latihan, maka dengan sendirinya mereka akan terbiasa dengan soal-soal yang diberikan, mulai dari yang mudah hingga yang sulit, dan dengan sendirinya mereka akan memahami bahasa Indonesia. Dan bila sudah menguasai bahasa Indonesia dengan baik, maka kepercayaan diri mereka akan meningkat.

Selain itu, guru juga harus selalu belajar dan berusaha untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya agar dapat memberikan metode mengajar yang menarik bagi siswa. Namun, guru juga harus menggunakan daya kreativitasnya agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan yang akan membantu siswa makin terampil dalam berbahasa Indonesia. Semoga dengan kerja sama yang baik antara guru dan siswa, proses belajar mengajar bahasa Indonesia di kelas akan meraih hasil yang membahagiakan bagi semua.

*Budi Purwanto, guru Bahasa Indonesia MAN 4 Kebumen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *