Ada banyak cara yang dilakukan dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional tahun ini. Salah satunya sebagaimana yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan yang menyelenggarakan lomba karya tulis essai pada Senin (17/10). Dikutip dari situs pcinutaiwan.com, lomba tersebut terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dari ratusan karya yang diterima, panitia penyelenggara selain memilih tiga karya juara juga memilih 20 karya essai terbaik untuk diterbitkan di Taiwan. Satu dari 20 karya essai tersebut merupakan karya Rusdi, salah seorang guru MAN 4 Kebumen. Menurut Rusdi, keikutsertaannya dalam lomba tersebut didorong antara lain oleh keinginannya untuk memberikan apresiasi kepada para santri yang ada di Taiwan.

“Saya ngikuti postingan kegiatan teman-teman santri di Taiwan yang banyak mempublikasikan warga Taiwan yang datang menemui mereka untuk memeluk Islam. Mereka luar biasa, mereka menjadi perantara bagi warga Taiwan untuk menemukan Islam dan itu keren. Karya sederhana saya itu adalah bentuk dukungan saya kepada mereka,” kata Rusdi.

Rusdi yang juga merupakan salah seorang dosen IAINU Wagirpandan Kebumen itu juga menambahkan bahwa lomba-lomba karya tulis seperti itu bisa menjadi silaturrahmi intelektual yang dapat mempertemukan gagasan melalui karya tanpa perlu mempersoalkan latar belakang apa pun. “Dan terkadang melalui karya itulah kita bisa menerapkan prinsip tentang bersama siapa saja kita mau bersama,” imbuh Rusdi.

Selain itu, Rusdi berharap agar Hari Santri ini tidak berhenti sebatas seremonial belaka. Namun dapat menumbuhkan semangat para santri dan umat Islam pada umumnya untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat di mana saja mereka berada. “Kuncinya di situ. Khairunnas anfauhum linnas,” tukas Rusdi. (Bharada R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *