A. Pendahuluan

Kualitas output pendidikan sangat terpengaruh oleh kualitas atau mutu pendidikan. Mutu pendidikan merupakan pilar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan handal. Oleh karena itu, usaha peningkatannya harus selalu dilakukan secara terus-menerus agar mutu pendidikan semakin baik. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 57 tahun  2021 tentang Standar Pendidikan Nasional yang telah disempurnakan dengan PP Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Menurut peraturan tersebut disebutkan bahwa Standar Pendidikan Nasional  merupakan syarat yang paling tidak harus terpenuhi mengenai pendidikan yang ada di seluruh wilayah hukum NKRI.

Menurut Edward Sallis bahwa mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja, ia harus direncanakan. Mutu harus menjadi bagian penting dari strategi institusi pendidikan dan harus didekati secara sistematis. (Edward Sallis, 2006: 211) Sedangkan menurut Juran upaya meraih mutu merupakan proses yang  tidak mengenal akhir. Mutu juga berkaitan dengan proses perbaikan yang berkesinambungan. Bukan program sekali jadi. Untuk menciptakan mutu memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator, pelatihan yang diikuti oleh setiap orang yang terlibat.

Berdasarkan pendapat tersebut maka setiap kepala madrasah memiliki strategi yang berbeda dalam menjalankan kewajiban berupa tugas dan fungsinya. Kepala madrasah merupakan kunci utama dalam menentukan berhasil tidaknya suatu lembaga pendidikan. Karena itu, kepala madrasah merupakan seorang yang  memegang kemudi untuk mengarahkan dan mengendalikan jalan yang akan dilalui madrasah untuk sampai kepada tujuannya. Keberhasilan strategi yang diaplikasikan oleh kepala madrasah tergantung pada kemampuan kepemimpinan dalam mendirikan komitmen, mengaitkan taktik dan visi misi yang tepat, mengelola sumber daya yang menyuport implementasi strategi. (Sofan Amari, 2013: 18)

Kepala madrasah memiliki keleluasaan untuk berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan setelah lahirnya KMA 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Regulasi tersebut lahir ketika melihat fenomena inovasi madrasah yang belum memiliki payung hukum. Salah satu madrasah yang terus berinovasi adalah MTs Negeri 1 Kebumen. Sejak tahun 2009, MTs Negeri 1 Kebumen telah  menyelenggarakan  Program Full Day School (FDS). Kemudian, pada tahun 2016, MTs Negeri 1 Kebumen melaksanakan Program Islamic Boarding School (IBS). Lalu, mulai Tahun Pelajaran 2021/2022, MTs Negeri 1 Kebumen membuka Program Khusus (PK) sebagai pengganti Program Reguler. FDS, IBS, dan PK merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan di MTs Negeri 1 Kebumen. Ada beberapa upaya lain yang dilakukan agar mutu  pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen terus meningkat.

Perubahan program tersebut berpengaruh signifikan terhadap mutu pendidikan MTs Negeri 1 Kebumen berdasarkan prestasi yang diraih  peserta didik, guru, maupun madrasah pada umumnya. Peningkatan prestasi juga berpengaruh terhadap peningkatan minat masyarakat dan atau alumni SD/MI untuk melanjutkan pendidikannya di MTs Negeri 1 Kebumen. Tentunya, dalam proses tersebut, kepala madrasah memiliki peran yang penting. Kepala madrasah merupakan motor penggerak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen. Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen dilakukan dengan menerapkan Total Quality Management (TQM).

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dalam makalah ini antara lain:

  1. Bagaimanaimplementasi Total Quality Management (TQM) dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen?
  2. Bagaimanamutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen berdasarkan hasil Total Quality Management (TQM)?
  1. Bagaimanadampak peningkatan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen berdasarkan Total Quality Managment (TQM)?

Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:

  1. Untukmendeskripsikan implementasi Total Quality Management (TQM) dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 
  2. Untukmendeskripsikan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen berdasarkan hasil Total Quality Management (TQM).
  3. Untuk menganalisis dampak peningkatan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen berdasarkan Total Quality Managment (TQM).

B. Tinjauan Pustaka

  1. TotalQuality Management (TQM)

Vincent Gaspersz menyebutkan bahwa Total Quality Management (TQM) merupakan konsep Manajemen Mutu Terpadu (MMT). Pada dasarnya TQM atau MMT merupakan suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus pada setiap level operasi atau proses. (Vincent Gaspersz, 2001: 5-6) Selain itu TQM juga dipahami sebagai pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha, baik secara kulitas maupun kuantitas. (Nanang Fattah, 2004: 117) TQM atau manajemen kualitas mutu juga diartikan sebagai suatu filsafat manajemen atau komitmen budaya organisasi untuk memuaskan pelanggan secara konstan lewat perbaikan terus menerus atas semua proses organisasional, sehingga bisa menghasilkan produk dan jasa yang bermutu tinggi. (Benyamin Molan, 2002: 154)

Dalam kontek dunia pendidikan, menurut Sallis (2006:73) TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang. Serupa dengan Sallis, Syafaruddin (2002:36) berpendapat bahwa manajemen mutu pendidikan merupakan aplikasi konsep manajemen mutu yang disesuaikan dengan sifat dasar sekolah sebagai organisasi jasa kemanusiaan (pembinaan potensi pelajar) melalui pengembangan pembelajaran berkualitas, agar melahirkan lulusan yang sesuai dengan harapan orangtua, masyarakat, dan pelanggan pendidikan lainnya.

  1. PrinsipTotal Quality Management (TQM)

Menurut Hensler dan Brunell sebagaiman dikutip oleh Fandy Ciptono menyebutkan empat prinsip TQM 1) Kepuasaan pelanggan; 2) Respek terhadap setiap orang; 3) Manajemen berdasarkan fakta; dan 4)  Perbaikan berkesinambungan. (Fandy Tjiptono dan Anastasia, 2003: 14) Lebih lanjut, Fandy Ciptono dan Anastasia menjelaskan bahwa prinsip dan unsur pokok dalam TQM, sebagai berikut: Pertama, kepuasan pelanggan. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas itu ditentukan oleh pelanggan (internal maupun eksternal). Kepuasan pelanggan harus dipenuhi dalam segala aspek, termasuk harga, keamanan, dan ketepatan waktu.

Kedua, respek terhadap setiap orang. Setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreatifitas tersendiri yang unik. Dengan begitu, setiap karyawan dipandang sebagai sumber daya organisasi yang paling bernilai. Karena itu, setiap karyawan dalam organisasi diperlakukan secara baik dan diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, berbartisipasi dalam tim pengambilan keputusan.

Ketiga, manajemen berdasarkan fakta. Organisasi berorientasi pada fakta. Artinya bahwa setiap keputusan organisasi harus didasarkan pada data, bukan pada perasaan (feeling). Dua konsep pokok berkait dengan fakta; 1) prioritisasi (prioritization), yaitu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakaukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Dengan demikian, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. 2) variasi (variation), atau variabilitas  kinerja manusia. Data dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.

Keempat, perbaikan yang berkesinambungan. Perbaikan berkesinambungan merupakan hal yang penting bagi setiap lembaga. Perbaikan dilakukan secara terus menerus dengan menganalisis kelemahan dan kekurangan program untuk dilakukan perbaikan ketika target tidak tercapai. Perbaikan berkesinambungan dilakukan agar melahirkan peserta didik yang bermutu. Selain itu, TQM merupakan sebuah konsep yang

mengaplikasikan berbagai prinsip mutu untuk menjamin suatu produk barang/jasa yang memiliki spesifikasi mutu sebagaimana diterapkan secara menyeluruh. Pendekatan manajemen mutu dilakukan secara menyeluruh yaitu mulai dari input, proses, output, dan outcome. Hal ini dilakukan  secara berkelanjutan dengan menunjukkan upaya mewujudkan mutu lembaga merupakan bagian kerja keseharian bukan sesuatu yang bersifat temporal (Tim Dosen AP UPI, 2010: 295). 

Input pendidikan yang bermutu adalah guru, tenaga kependidikan, karyawan, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana serta aspek penyelenggaraan pendidikan lainnya. Proses pendidikan yang bermutu adalah proses pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan. Output yang bermutu adalah lulusan yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Dan Outcome bermutu adalah lulusan yang mampu diterima pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan mutu yang lebih baik.

C. Pembahasan

  1. ImplementasiTotal Quality Management (TQM)

Implementasi TQM dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen dilaksanakan sejalan dengan penyusunan rencana kerja madrasah mulai dari penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Penyusunan RKJM dan RKT didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 yang menempatkan penyusun program kerja sekolah madrasah (RKS/M) – selanjutnya disingkat RKM. RKM sebagai tahap awal dari seluruh aktivitas manajemen sekolah yang didahului dengan penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah.

Penyusunan RKM diawali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah (EDM). Pelaksanaan EDM menggunakan instrumen yang diturunkan dari regulasi tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari EDM dihasilkan peta mutu sekolah yang menggambarkan kondisi madrasah yang merupakan capaian standar pendidikan di MTs Negeri 1 Kebumen. Hasil EDM kemungkinan diperoleh berbagai kekurangan atau masalah pada masing-masing standar. Dari kekurangan atau masalah akan dibuat rekomendasi untuk perbaikan.

Dalam rangka penjaminan mutu, selama proses pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan monitoring secara internal oleh satuan pendidikan. Selain itu pada akhir periode dilakukan evaluasi kegiatan dan hasilnya dibuat laporan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas manajemen penyelenggaraan madrasah. Hasil evaluasi kegiatan digunakan sebagai peta mutu madrasah berikutnya, dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar penentuan standar kinerja, dan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana kerja berikutnya.

  1. Berorientasikepada pelanggan
    • Guru dan Karyawan

Adapun bentuk pelayanan manajemen MTs Negeri 1 Kebumen kepada guru dan karyawan sebagai berikut: pertama, pemberdayaan guru dan karyawan. Semua stakeholder MTs Negeri 1 Kebumen, baik guru dan tenaga kependidikan dilibatkan secara penuh dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan sesuai dengan job description masing-masing. Kedua, motivasi. Bentuk motivasi guru dan tenaga kependidikan MTs Negeri 1 Kebumen dilakukan secara rutin setiap hari Jumat dalam kegiatan doa bersama dan motivasi  dari kepala  madrasah.  Ketiga, pendidikan dan pelatihan. Peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksanakan mandiri maupun bekerja sama dengan Balai Diklat dan Keagamaan Semarang atau pihak lain. Keempat, reward dan punishment. Reward yang diberikan MTs Negeri 1  Kebumen berupa gaji dan insentif yang telah ditentukan oleh Komite MTs Negeri 1 Kebumen. Reward   juga diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan yang meraih prestasi atau berhasil membimbing peserta didik dalam kompetisi.

  • PesertaDidik

Pelayanan manajemen MTs Negeri 1 Kebumen terhadap siswa terdiri dari: pertama, kurikulum integrative yang memadukan antara kurikulum dari Kemenristek, kurikulum Kemenag, dan  kurikulum mandiri yang disusun oleh MTs Negeri 1 Kebumen. Kurikulum mandiri merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan muatan lokal atau program khusus yang diselenggarakan.

Kedua, sarana dan prasrana yang lengkap. Sarana dan prasarana MTs Negeri 1 Kebumen meliputi ruang kelas, perpustakaan, UKS, musala, lapangan olah raga/basket, Ruang BK, kantin, dan laboratorium, asrama. Pada Tahun 2022, MTs Negeri 1 Kebumen menerima bantuan SBSN untuk pembangunan Perpustakaan dan Laboratorium Terpadu 3 lantai dan 2 Gedung asrama. Kini  telah tersedia laboratorium komputer, Laboratorium Matematika, Laboratorium IPS, Laboratorium PAI, Laboratorium Bio-Fisika, Laboratorium Kultur Jaringan, dan Laboratorium Multimedia.

Selain itu, peserta didik juga mendapatkan bimbingan untuk berkompetisi dan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Bimbingan kompetisi dilakukan secara rutin dan  insidental. Bimbingan rutin dilaksanakan seminggu dua kali dalam bentuk ekstrakurikuler dan layanan tambahan. Sedangkan bimbingan insidental dilaksanakan ketika peserta didik akan mengikuti suatu kompetisi. Bimbingan insidental dilaksanakan secara intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Ketiga, lingkungan madrasah yang baik. Lingkungan MTs Negeri 1 Kebumen dibuat senyaman mungkin seperti berkunjung ke tempat wisata. Lantai halaman dibuat warna-warni agar nyaman dipandang. Di halaman madrasah juga disediakan gazebo agar peserta didik dapat memanfaatkannya untuk belajar. Halaman  juga dilengkapi dengan taman dan pohon yang rindang. Penataan lingkungan yang asri bertujuan agar peserta didik merasa nyaman. Pengelolaan lingkungan madrasah sesuai dengan standar pengelolaan Madrasah Adiwiyata. Tahun 2019, MTs Negeri 1 Kebumen meraih Terbaik 3 Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Kebumen. Tahun 2022, MTs Negeri 1 Kebumen sedang mengikuti seleksi Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi. Selain itu, MTs Negeri 1 Kebumen juga sedang berusaha menuju Madrasah Ramah Anak (MRA).

Keempat, reward dan punishment yang seimbang. MTs Negeri 1 Kebumen menerapkan pemberian reward dan punishment sebagai bentuk motivasi terhadap siswa. Pemberian reward dan punishment sesuai dengan prestasi atau pelanggaran yang dilakukan. Pemberian reward diperuntukkan pada siswa yang berprestasi dalam akademik dan nonakademik. Sedangkan punishment diberikan kepada  peserta didik yang melanggar tata tertib madrasah. Tata tertib disusun dengan melibatkan peserta didik atau pengurus OSIS yang disosialisasikan pada kegiatan Masa Orientasi Siswa Madrasah (Matsama). Sosialisasi juga dilakukan setiap awal tahun pelajaran dan pada pelaksanaan upacara bendera.

  • Orangtua/wali Peserta Didik

MTs Negeri 1 Kebumen menerapkan berbagai program untuk menyinergikan madrasah dengan orangtua/wali peserta didik. Kegiatan tersebut meliputi formulir kegiatan sebagai penghubung antara madrasah dan orang tua/wali yang berisi aktivitas peserta didik baik dari aspek ibadah, sosial, mapun kemandirian saat liburan. Madrasah juga menyelenggarakan home visit ketika terdapat permasalahan yang dialami peserta didik. Home visit dilakukan oleh guru bimbingan konseling dan wali kelas yang bersangkutan. Selain itu madrasah juga melaksanakan kegiatan parenting untuk memberi pengetahuan kepada orang tua. Untuk memudahkan informasi,  setiap wali kelas membentuk grup WA dan pengurusan kepengurusan orang tua/wali peserta didik.

Dengan adanya grup WA tersebut akan memudahkan penyampaian informasi dan komunikasi antara madrasah dengan orang tua. Selain itu, orang tua/wali peserta didik juga dilibatkan dalam penyusunan program madrasah yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing kelas. Hasil penyusunan program akan disampaikan saat Rapat Pleno Komite Madrasah dengan orang tua/wali peserta didik. Madrasah selalu terbuka dengan kritik dan saran dari orang tua/wali.

  1. Respekterhadap setiap orang

Di MTs Negeri 1 Kebumen, setiap orang, baik guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreatifitas yang khas. Dengan demikian, semuanya merupakan sumber daya  organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan. Pelibatan warga madrasah diatur dalam pembagian tugas yang disusun pada awal tahun pelajaran. MTs Negeri 1 Kebumen berusaha melibatkan semua warga madrasah dalam setiap program sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya.

  1. Manajemenberdasarkan fakta

Manajemen MTs Negeri 1 Kebumen di dasarkan pada fakta yang bersumber dari data baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Evaluasi Diri Madrasah (EDM) didasarkan pada data kualitatif dan data kuantitafi untuk menentukan program. Sebagai contoh dalam program pengadaan buku bacaan peserta didik. Hasil EDM  merekomendasikan bahwa madrasah perlu memfasilitasi agar memiliki 100% buku bacaan dalam bentuk cetakan dan digital di perpustakaan. Pengadaan buku bacaan menjadi skala prioritas dari beberapa variabel program madrasah. Oleh karena itu, madrasah membuat program pengadaan buku bacaan perpustakaan. Selain membeli buku bacaan, MTs Negeri 1 Kebumen mengadakan kegiatan hibah buku dari alumni, orang tua/wali peserta didik, dan meminta bantuan kepada BRI Cab. Kebumen. Dari program tersebut, terkumpul 499 judul buku dengan jumlah buku sebanyak 530 exemplar.

  1. Perbaikanberkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus plan-do-check-act-analyze (PDCAA), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh. Begitu juga dengan manajemen mutu di MTs Negeri 1 Kebumen. MTs Negeri 1 Kebumen mengadakan rapat rutin untuk mengevaluasi setiap program atau mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi madrasah. Selain itu, setiap Jumat juga diadakan doa bersama dan sekaligus koordinasi kegiatan madrasah. Hal itu dilakukan agar masalah dapat dideteksi sedini mungkin dan dicari solusinya.

2. Mutu MTs Negeri 1 Kebumen

  1. Input

Penjaminan mutu input MTs Negeri 1 Kebumen dilakukan dengan menyelenggarakan tes seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru  (PPDB). Kebijakan tersebut dilakukan setelah pemerintah secara resmi menghapus Ujian Nasional atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk jenjang SD/MI. Tes seleksi berbasis komputer (online) yang dilaksanakan di MTs Negeri 1 Kebumen.

Selain tes seleksi, PPDB MTs Negeri 1 Kebumen juga mensyaratkan rata-rata nilai rapot dari Kelas IV sampai dengan Kelas VI semester gasal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Khusus Program FDS, mewajibkan calon peserta didik memiliki nilai minimal 75.00 untuk masing-masing mapel. Sistem PPDB MTs Negeri 1 Kebumen dilaksanakan dalam tiga tahap yang dimulai dari PPDB Program IBS, PPDB Program FDS, dan PPDB Program  Khusus. Calon peserta didik yang tidak diterima di Program IBS dapat melanjutkan pendaftaran ke Program FDS dan Program PK.

Sistem PPDB yang dilakukan secara bertahap, mensyaratkan nilai rapot, dan tes seleksi menjadikan mutu input peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen merupakan anak-anak pilihan yang berhasil mengikuti seleksi. Mutu tersebut semakin terjaga karena sistem PPDB dilaksanakan  secara online melalui situs https://www.ppdb.mtsn1kebumen.sch.id. Sedangkan untuk tes seleksi dilakukan dengan memanfaatkan fitur Computer Based Test (CBT) yang terdapat di elearning. 

  1. Proses
    • Kurikulum

Menurut Edward Sallis, lembaga pendidikan yang ingin menerapkan TQM  pendidikan harus mempunyai kurikulum yang bermutu. Rancangan kurikulum mencakup tujuan masing-masing program (mata pelajaran) dan spesifikasi masing-masing program yang disusun sistematis. Proses perancangan kurikulum tidak bisa lepas dari kebutuhan yang diperlukan oleh pelanggan bahkan masukan-masukan pelanggan terhadap kurikulum adalah bagian penting dalam sistem mutu. Kurikulum MTs Negeri 1 Kebumen disusun berdasarkan KMA

184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Struktur mata pelajaran di MTs Negeri 1 Kebumen terdiri dari Mata Pelajaran Kelompok A yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Mata Pelajaran adalah mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dengan  penambahan muatan lokal.

Struktur Kurikulum MTs Negeri 1 Kebumen dibagi ke dalam tiga program yaitu Program Islamic Boarding School (IBS), Program Full Day School (FDS), dan Program Khusus (PK). Program. Program IBS terdiri dari Kelas Kitab, Kelas Tahfidz, dan Kelas Bahasa. Program FDS terdiri dari Kelas Sains dan Kelas Riset. Sedangkan Program PK terdiri dari Kelas Riset, Kelas Bilingual, Kelas Infotek, Kelas Olah Raga Prestasi, dan Kelas Tahfidz. Semua program mendapatkan alokasi pembelajaran sebanyak 52  jam dalam sepekan dengan bentuk tambahan layanan yang berbeda setiap programnya. Perbedaan program terdapat pada jenis muatan lokal dan layanan tambahan yang diberikan. Total alokasi waktu belajar untuk Program IBS sebanyak 70 jam, Program FDS sebanyak 60 jam, dan Program Khusus sebanyak 54 jam perpekan. Khusus Kelas 9 masih terdapat Program Reguler. Kelas 9 akan menjadi Program Khusus mulai Tahun Pelajaran    2022/2023. Untuk lebih jelasnya, struktur kurikulum dijelaskan dalam tabel berikut:

  • Proses pembelajaan

Ciri utama TQM dalam proses pendidikan adalah perhatiannya yang fokus pada aktivitas utama pendidikan yaitu pembelajaran. Dalam TQM pendidikan, asumsi dasar yang dibangun dalam pembelajaran adalah masing-masing pelajar mempunyai potensi dan kemampuan masing-masing atau berbeda. Sehingga setiap pembelajaran tidak bisa didekati dengan hanya satu strategi   atau    metode.    Oleh karena   itu, lembaga   pendidikan   yang menggunakan prosedur TQM harus secara serius menangkap isu gaya (metode) dan kebutuhan pelajar. TQM menghendaki adanya strategi atau metode pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran di MTs Negeri 1 Kebumen menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student center) dengan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking Skill/HOTS). Pembelajaran juga dilakukan dengan   memanfaatkan teknologi digital dan pemanfaatan elearning untuk pembelajaran online.

  • Pengembangan Diri

Pengembangan diri dilakukan dalam bentuk layanan bimbingan  dan konseling, kegiatan terprogram, dan kegiatan tidak terprogram. Kegiatan terprogram seperti layanan tambahan dan ekstrakuriler.   Kegiatan layanan tambahan seperti literasi numerik, literasi sains, literasi baca  tulis,  english active, kitab kuning, muhadasah, dan mumarasah ijtimaiyyah. Kegiatan esktrakurikuler yang diselenggarakan seperti Pramuka, PMR, Tim Olimpiade  (Matematika, IPA, dan IPS), Paduan Suara, Rebana Modern, Tim Paskibra, Jurnalistik, Khitobah, Olah Raga Prestasi, dan Robotik. Sedangkan untuk kegiatan yang tidak terprogram dibagi menjadi kegiatan rutin/pembiasaan, spontan, dan keteladanan.

Kegiatan rutin terdiri dari upacara bendera, salam kedatangan, doa-doa harian dan Asma’ul Husna, tahfidz Juz-amma dan Surat pilihan, membaca Surat Yasin dan tahlil, salat Tahajud, jama’ah shalat wajib di rumah/lingkungan tempat tinggal, salat dhuha, jama’ah shalat duhur dan Asar di madrasah, tadarus al- Quran, jama’ah shalat Subuh di madrasah, infaq “One day one coin”, pasukan Semut (Pasukan Kebersihan), dan membantu orang tua.

Kegiatan spontan terdiri dari senyum, salam, sapa, sopan, santun, membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, dan menyelesaikan masalah. Sedangkan kegiatan keteladanan meliputi berpakaian rapi, rajin membaca, semangat berprestasi, altruism, disiplin, mengapresiasi keberhasilan, dan santun dalam bicara. Kegiatan spontan dilakukan setiap saat tanpa jadwal khusus.

  1. Output

Implementasi TQM di MTs Negeri 1 Kebumen berhasil menciptakan output yang berkualitas. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prestasi akademik, non akademik, dan karakter peserta didik. Ketika UN dan UAMBN masih diberlakukan, peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen berhasil menjadi peringkat terbaik. Pada UN Tahun 2018 dan 2019, MTs Negeri 1 Kebumen berhasil meraih nilai rata-rata tertinggi. Sedangkan pada UAMBN berhasil meraih tertinggi di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Setelah UN dan UAMBN di tiadakan, peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen berhasil meraih kejuaraan pada ajang kompetisi, baik  yang diadakan secara online, offline, maupun gabungan antara online dan offline. Prestasi akademik dan non akademik dijelaskan dalam tabel berikut: 

Tabel di atas menunjukkan bahwa output MTs Negeri 1 Kebumen merupakan peserta didik yang berkualitas. Peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen berhasil meraih medali dalam ajang kompetisi. Kondisi Covid-19 tidak menghalangi peserta didik untuk terus meningkatkan kualitasnya. Peningkatan yang signifikan pada tahun 2022 terjadi karena semakin banyaknya kompetisi yang diselenggarakan secara online sehingga semua peserta didik memiliki kesempatan untuk berkompetisi. Selain itu, kompetisi online juga menghemat anggaran untuk berkompetisi. Dalam kompetisi yang menggabungkan antara online dan offline, peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen berhasil meraih juara umum seperti yang dilakukan di MAPK Fair 2022 yang diselenggarakan MAPK Surakarta dan Olimpiada MA al-Hikmah 2 (OMADA)  Tahun 2022, dan Olimpiade Pelajar SMP/MTS Tahun 2022 yang diselenggarakan MAN 4 Kebumen. MTs Negeri 1 Kebumen juga menjadi Juara Umum dalam Olimpiade Sains dan Seni Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh PPMI Assalam Tahun 2022.

  1. Outcome

Outcome peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen dibuktikan pada penulusuran alumninya di beberapa sekolah/madrasah seperti dalam tabel berikut:

Keterangan

* Hanya perkiraan karena PPDB SMA/SMK di Jawa Tengah belum dilaksanakan.

Outcome dalam TQM berkaitan dengan keberhasilan peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan data tersebut, jumlah peserta didik yang diterima di jenjang SMA sederajat dengan mutu pendidikan yang baik terus meningkat. Outcome MTs Negeri 1 Kebumen berhasil diterima di SMA/MA Favorit yang ada di Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan MAN IC Serpong. Data tersebut menunjukkan bahwa outcome MTs Negeri 1 Kebumen sangat bermutu. Sebagian besar alumni MTs Negeri 1 Kebumen memilih untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Hanya sebagian kecil yang memilih untuk bekerja setelah lulus SMA sederajat.

1. Dampak Peningkatan Mutu

  1. PeningkatanMinat Masyarakat

Salah satu dampak dari kualitas mutu pendidikan MTs Negeri 1 Kebumen adalah peningkatan minat masyarakat untuk belajar di MTs Negeri 1 Kebumen. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah pendaftar saat Penerimaan Peserta Didik Baru sebagaimana dijelaskan dalam grafik berikut:

Grafik tersebut menjelaskan bahwa minat masyarakat baik orang tua maupun calon peserta didik terus mengalami peningkatan. Bahkan pada PPDB Tahun Pelajaran 2022/2023 yang baru selesai dilaksanakan, terdapat kenaikan sebesar 73% dari 122 menjadi 168 peserta didik. Bisa jadi jumlah tersebut akan meningkat lebih besar lagi jika tidak ada syarat minimal nila rapot dari Kelas IV s.d. Kelas VI semester gasal SD/MI. Kenaikan tersebut menunjukkan bahwa MTs Negeri 1 Kebumen sudah menjadi pilihan utama masyarakat untuk melanjutkan jenjang pendidikan setelah SD/MI.

Meski mutu pendidikan telah cukup baik, tetapi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, MTs Negeri 1 Kebumen menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti dalam tabel berikut:

a. Penghargaan dari Berbagai Pihak

  • Kementerian Agama

Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan MTs Negeri 1 Kebumen sebagai madrasah riset dan madrasah unggulan akademik. Madrasah riset ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendis No. 6757 Tahun 2020 tentang Penetapan Madrasah Penyelenggara Riset bersama 296 MTs se-Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan karena peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen berhasil lolos pada ajang Madrasah Young Researcers Supercamp (MYRES) Tahun 2018, 2019, dan meraih Juara II pada Tahun 2020.

Selain penetapan sebagai madrasah riset, MTs Negeri 1 Kebumen juga menjadi Madrasah Unggulan Bidang Akademik berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Islam No. 1834 Tahun 2021. Jumlah madrasah unggulan akademik ada 33 Madrasah Tsanawiyah dan 53 Madrasah Aliyah. Penghargaan ini diberikan karena peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen beberapa kali menjadi juara dalam ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan juga prestasi akademik lainnya seperti Nilai UN, Nilai UAMBN, dan jumlah peserta didik yang diterima di MAN Insan Cendekia.

Atas prestasi yang diraih MTs Negeri 1 Kebumen, Kementerian Agama RI telah memberi bantuan Dana SBSN untuk membangun gedung asrama dan perpustakaan dan laboratorium terpadu. Dengan bantuan tersebut, diharapkan MTs Negeri 1 Kebumen dapat terus meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pendidikan madrasah.

b. Pihak Lain

  • Madrasah Berprestasi dengan Jumlah Peserta Didik Terbanyak yangditerima di MAN IC Pekalongan Tahun Pelajaran 2022/2023 dari Kepala MAN IC Pekalongan Tahun 2022.
  • 50 Nominator Sekolah Berprestasi di Bidang Literasi Nasional yangdiberikan oleh Nyalanesia Tahun 2022.
  • BestPerformance Laporan Pertanggungjawaban Bendahara dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purworejo Tahun 2021.
  • Peringkat Pertama Best Performance dalam Pengelolaan Anggarandengan Kategori A dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purworejo Tahun 2021.
  • PencapaianRata-rata Nilai Tertinggi Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun Pelajaran 2017/2018 dari Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 
  • Terbaik Kedua KategoriKualitas Pelaporan Barang Milik Negara dari Kepala Kantor Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwokerto Tahun 2019.
  • SatkerTerbaik II Berdasarkan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Semester I Tahun 2018 yang diberikan oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purworejo Tahun 

c. Studi Banding

MTs Negeri 1 Kebumen menjadi madrasah rujukan yang banyak dikunjungi madrasah lain di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. MTs Negeri 1 Kebumen juga menjadi madrasah sahabat yang membimbing madrasah lain untuk berprestasi.

A. Kesimpulan

  1. Implementasi TQM dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri 1Kebumen dilaksanakan sejalan dengan penyusunan rencana kerja  madrasah mulai dari penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Penyusunan RKM diorientasika kepada kepuasan pelanggan yang meliputi guru dan tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua/wali peserta didik. Implementasi TQM juga dilakukan dengan prinsip respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan berkesinambungan.
  2. Mutu MTs Negeri 1 Kebumen dapat dilihat dari input, proses, output, danoutcome. Untuk menjaga mutu input, MTs Negeri 1 Kebumen menyelenggarakan tes seleksi secara online dan praktik untuk program  Olah Raga dan  Tes online dilaksanakan di madrasah dan diawasi langsung oleh panitia PPDB MTs Negeri 1 Kebumen. Selain itu, calon peserta didik minimal memiliki nila rata-rata 75 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA sejak Kelas IV sampai dengan Kelas IV semester gasal. Penjaminan mutu proses dilakukan dengan kualitas kurikulum yang disesuaikan dengan masing-masing program. Proses juga dilaksanakan dengan memperhatikan sarana dan prasarana, serta pengembangan bakat dan minat. Kualitas output ditunjukkan dengan prestasi akademik dan nonakademik yang berhasil diraih peserta didik MTs Negeri 1 Kebumen. Sedangkan outcome dilihat dari jumlah alumni MTs Negeri 1 Kebumen yang berhasil diterima di SMA/MA favorit dan berkualitas yang ada di Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan MAN IC Tangerang.
  1. Dampak dari mutu pendidikan MTs Negeri 1 Kebumen ditetapkan sebagaimadrasah riset dan madrasah unggulan akademik oleh Kementerian Agama. Kementerian Agama juga memberikan bantuan SBSN untuk pembangunan gedung asrama dan perpustakaan dan laboratorium terpadu. Selain itu, MTs Negeri 1 Kebumen juga mendapatkan berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas mutu pendidikan yang diraihnya. Oleh karena itu, MTs Negeri 1 Kebumen menjadi salah satu madrasah yang banyak dikunjungi madrasah lain untuk studi banding.

DAFTAR PUSTAKA

 Amari, Sofan. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan MenengahJakarta: Prestasi Pustaka.

Choiri, Miftahul. “Makna School Culture dan Budaya Mutu bagi Stakeholder di MIN Demangan Kota Madiun Tahun Ajaran 2014-2015.” Jurnal Kodifikasi, Vol. 9, No. 1, Tahun 2015.

Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Bandung. Pustaka Bani Quraisy.

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Molan, Benyamin. 2002. Glosarium Prentice untuk Manajemen dan Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo.

  1. Arcaro.Jerome. 2007. Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip Perumusan dan Langkah Penerapan. Diterjemahkan oleh Yosal Iriantara. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sallis, Edward. 2006. Total Quality Managemenet Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: IRCSioD.

Sallis. Edward. 2014. Total Quality Management In Education. Jogjakarta. IRCiSoD. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2002. TQM Total Quality Management Edisi Revisi. Yogyakarta. ANDI.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia. 2003. Total Quality Management: Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit Andi.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *